July 27, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Pemeliharaan Kesehatan di Daulah Islamiyah (Episode Kesembilan belas)

Radhiyah Abdullah

Setelah kita membahas pemeliharaan Daulah Islamiyah untuk ibu hamil, kita akan melanjutkan tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak-anak:

Sedangkan untuk pelayanan pusat ibu dan anak, pusat itu menyediakan dokter untuk menjenguk bayi yang baru lahir di rumahnya sesuai kebutuhan. Pusat itu memantau pertumbuhan dan perkembangan semua anak melalui pemeriksaan berkala pada periode waktu tertentu. Pemeriksaan itu juga memeriksa pendengaran, penglihatan, dan komunikasi anak, serta mendiagnosis masalah kesehatan untuk memastikan pengobotan dan pemantauannya sejak dini. Selama monitoring dan pemeriksaan berkala ini, vaksinasi terjadwal diberikan kepada anak-anak pada waktu yang ditentukan, sebagaimana diputuskan oleh Departemen Kesehatan. Pusat tersebut juga memperhatikan agar setiap komunitas memiliki tempat bermain anak-anak, dan dilengkapi dengan hal-hal yang memperkaya dan menghibur mereka serta meranagsang mereka berpikir.

B- Perawat sekolah:

Di setiap sekolah ada satu atau lebih perawat pria atau wanita sesuai kebutuhan. Tugas mereka adalah memonitor kesehatan siswa, dan memberikan pengobatan primer jika mereka terkena penyakit. Monitoring ini termasuk memastikan bahwa anak-anak mendapat semua vaksinasi yang ditetapkan, menghubungi guru untuk mengetahui perilaku aneh beberapa siswa yang mungkin diakibatkan oleh masalah sosial atau kesehatan yang mereka miliki, dan memastikan mereka diperiksa dan masalah itu ditangani dengan cara yang benar. Hal ini juga termasuk memberikan bimbingan kesehatan kepada siswa, keluarga mereka dan staf sekolah, melalui ceramah dari waktu ke waktu atau buletin kesehatan dan lain-lain.

C- Kesehatan mulut dan gigi:

Daulah Islamiyah juga memberikan pemeriksaan mulut dan gigi secara berkala gratis untuk seluruh rakyat, terutama untuk anak-anak pada berbagai tahapan studi yang berbeda, untuk memonitor perkembangan gigi dan mendeteksi penyakit dan karies sejak dini serta mengobatinya.

Penyakit mulut, gusi dan gigi merupakan masalah kesehatan yang tersebar luas. Kerusakan gigi saja mempengaruhi antara 60-90 persen siswa sekolah dan mayoritas orang dewasa di sebagian besar negara industri. Demikian juga penyakit gusi.

Penyakit gigi menyebabkan penderitaan dan rasa sakit. Juga mempengaruhi kemampuan berucap dan berbicara, perubahan bau mulut dan kecantikan orang. Ini ditambah lagi masalah mengunyah dan makan.

Islam telah mengaitkan antara kebersihan gigi dengan diraihnya keridhaan Allah SWT. Rasulullah saw bersabda;

«السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ، مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ»

“Siwak itu membersihkan mulut, menyenangkan Rabb”.

Rasul saw juga bersabda:

«لَوْلا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاةٍ»

“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak pada setiap kali shalat”.

Bersiwak merupakan perbuatan pertama kali yang Nabi saw lakukan jika masuk ke rumah.

Siwak -yaitu potongan dahan pohon Irak- dan demikian juga penggunaan tusuk gigi atau sikat gigi untuk menghilangkan sisa makanan yang melekat di gigi dan warna kekuningan di atasnya. Bersiwak dianjurkan (sunnah) dalam segala kondisi dan waktu. Yang paling dianjurkan adalah saat bangun dari tidur, berwudhu, membaca al-Qur’an, shalat, dan saat bau mulut berubah.

Sebagaimana Islam peduli dengan kesehatan dan kebersihan mulut dan mendorong untuk memperhatikannya, Daulah Islamiyah juga harus memperhatikan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada rakyat, baik melalui kampanye informasi publik yang bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya dan bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut, atau melalui kebijakan yang diambil negara untuk melindungi gigi. dari pembusukan dan mengurangi tingkat terjadinya sakit gigi, seperti manambahkan fluoride pada air minum, pasta gigi dan solusi obat kumur mulut, yang mana beberapa studi menunjukkan bahwa penambahan fluoride ke air minum di Amerika Serikat setelah satu tahun 1945 mengurangi proporsi dari karies gigi sebesar 40-70 persen pada anak-anak, dan mengurangi 40-60 persen kehilangan gigi pada orang dewasa. Manfaat dan potensi bahaya dari penambahan fluorida ke air minum perlu dikaji oleh para ilmuwan dan dokter di dalam Daulah, dan tindakan yang tepat harus diambil sesuai dengan hasil penelitian itu. []

Sumber :

http://www.hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/radio-broadcast/others/71698.html