July 25, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Umat dan Penguasa Kaum Muslim Wajib Membebaskan Palestina

Oleh: Khairani (Aktivis Muslimah Pontianak)

Keimanan menjadi energi tidak terbatas bagi umat Islam dalam mempertahankan akidah (Islam) dan apa-apa yang berkaitan dengannya. Keberanian pemuda muslim dalam berjihad melawan kaum Yahudi penjajah di Palestina kembali kita saksikan. Seperti yang baru-baru ini terjadi, ialah perlawanan yang dilakukan oleh HAMAS pada 7 Oktober lalu. Tidak kurang dari 5000 roket ditembakkan dari Gaza ke arah kaum Yahudi penjajah yang telah lama merampas tanah Palestina. Tentu saja serangan HAMAS secara mendadak ini banyak memakan korban di pihak Yahudi. Ratusan Yahudi, khususnya para tentara mereka, terbunuh. Ratusan lainnya terluka.

Framing Media Barat

Serangan Palestina yang diwakili oleh HAMAS dianggap sebagai  pemicu konflik antara Palestina-Israel. Secara kompak, media-media Barat membuat narasi bahwa Palestina ialah pihak yang bertanggungjawab atas konflik ini. Negara-negara Barat pun bersatu padu mengerahkan kekuatan untuk mendukung Israel melawan serangan dari kelompok yang mereka katakan sebagai ‘teroris’.

Dari sini, Palestina menjadi pihak yang dituduh sebagai teroris karena telah mengawali penyerangan. Padahal  sebenarnya, penyerangan HAMAS kepada Israel adalah bentuk balasan atas kekejaman Israel selama bertahun-tahun terhadap Palestina.

Bahkan penyerangan Palestina masih belum sebanding dengan kekejaman yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Palestina selama ini. Lantas, siapa sebenarnya yang paling pantas dikatakan sebagai teroris? Apakah Palestina, yang hanya karena mengerahkan perlawananan sebagai reaksi penjajahan atas diri mereka? Ataukah Israel bersama negara-negara pendukungnya, seperti Amerika yang lebih pantas disebut teroris? Sebab merekalah yang selama ini telah merampas tanah dan nyawa kaum muslim!

Mengapa kita harus membela Palestina?

Palestina adalah bagian dari kaum muslim.  Disana terdapat Masjid al-Aqsha. Masjid ini merupakan kiblat pertama kaum Muslim dan tempat singgah perjalanan Isra Mi’raj. Pada peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah saw. shalat berjamaah bersama para nabi dan beliau yang menjadi imamnya.

Bahkan, Masjid al-Aqsha adalah tempat suci ketiga bagi umat Islam dan satu dari tiga masjid yang Rasulullah saw. rekomendasikan untuk dikunjungi. Beliau bersabda, “Tidaklah diadakan perjalanan dengan sengaja kecuali ke tiga masjid: Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), Masjid al-Haram (di Makkah) dan Masjid al-Aqsha.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Fakta lainnya, Palestina adalah tanah kaum Muslim dan telah berabad-abad menjadi bagian dari wilayah Islam. Wilayah Yerusalem ini telah menjadi bagian dari negeri-negeri Islam dengan status sebagai tanah kharaj sejak era Kekhilafahan Umar bin al-Khaththab ra. pada tahun 637 M. Setelah peperangan yang berkecamuk selama berbulan-bulan, akhirnya Uskup Yerusalem, Sophronius, menyerahkan kunci Kota Yerusalem kepada Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. secara langsung. Kaum Muslim terikat dengan kaum Nasrani Yerusalem untuk melindungi negeri tersebut lewat Perjanjian Umariyah.

Adapun Yahudi Israel mulai mengambil tanah Palestina dari kaum muslim, diawali dengan gerakan Zionisme yang diprakarsai oleh Theodor Herzl. Cita-cita mereka akhirnya terwujudkan pasca Khilafah Utsmaniyah runtuh. Dengan bantuan negara-negara Barat, Yahudi Israel menguasai tanah Palestina dan mengklaim kepemilikan tanah tersebut menjadi milik mereka. Padahal pada dasarnya, mereka tidak lain hanyalah penjajah yang datang merampok tanah kaum muslim.

Wahai Umat Islam, Wahai Penguasa Kaum Muslim, Palestina Butuh Kalian Bebaskan!

Sungguh, membela Palestina adalah bagian dari keimanan. Rasulullah SAW bersabda,

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim No 4685)

Maka tak sepantasnya kita termakan framing media barat dan beralih untuk membela Israel. Tak sepantasnya pula kita mendiamkan masalah Palestina dan menutup mata atas nasib umat Islam Palestina. Karena masalah Palestina semestinya menjadi bagian dari masalah kita.

Saat ini dunia telah mulai membuka mata. Tidak hanya umat Islam, umat lain pun berbondong-bondong memberikan pembelaan kepada Palestina. Tapi sayangnya, tidak pada penguasa kaum muslim. Mereka seolah malu-malu kucing dan takut untuk menunjukkan pembelaan. Sehingga, seruan yang mereka lakukan sebatas mengecam, atau paling besar ialah mengusulkan solusi dua negara. Padahal ide ini sama saja menyakitkan hati kaum muslim.

Mengapa para penguasa terdiam? Tentu saja karena saat ini mereka dibatasi oleh warna-warni bendera kebangsaan (nation state). Walhasil di mata mereka, masalah Palestina bukanlah masalah bagi bangsa mereka. Mendukung Palestina hanya sebatas pembelaan terhadap hak asasi manusia.

Padahal mereka harusnya paham, bahwa Palestina adalah bagian dari kaum muslim, yang haram untuk mereka abaikan.

Khilafah: Junnah bagi Umat Islam

Tanah Palestina dirampas dan dijajah dengan kekuatan politik dan militer. Maka pembelaan terhadap Palestina tidak akan pernah cukup jika hanya dilakukan dengan perlawanan individu ataupun kelompok. Perlawanan terhadap penjajahan Israel ini harus diwujudkan dengan kekuatan yang setara, yakni kekuatan negara.

Dengan kata lain, penguasa kaum muslim harusnya mengirimkan tentara-tentara mereka untuk membela darah dan tanah umat Islam. Sayangnya, hal ini mustahil dilakukan bagi negara yang menjadikan nation state sebagai ikatan yang mereka pegang.


Hanya khilafah yang mampu menyelamatkan Palestina dan menjadi pelindung bagi seluruh kaum muslim. Seperti yang dilakukan oleh Khalifah kaum muslim pada saat itu, Sultan Abdul Hamid II. Dengan tegas sang khalifah menolak tawaran Theodor Herzl, bahkan satu inci pun tanah Palestina tidak akan ia serahkan.

Konflik Palestina-Israel tak mungkin dapat terselesaikan selama khilafah belum tegak. Hanya Khilafah yang mampu mengusir Israel dari bumi Plalestina. Negeri muslim seluruhnya harus bersatu dalam satu kekuatan politik untuk membela Palestina. Secara otomatis, kaum muslim harus berjuang untuk mewujudkan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah sebagai sistem politik dan kepimimpinan Islam. Berjuang mengembalikan tegaknya Khilafah ialah langkah nyata untuk membebaskan Palestina dan seluruh negeri-negeri muslim saat ini yang sedang terjajah.

Wallahu a’lam bish-shawab.[]