Jangan Fitnah Dakwah Islam

Oleh : Alfiyah (Pontianak-Kalbar)

Setelah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mendalami wanita bercadar pembawa senjata api dan menerobos masuk Istana Negara Jakarta, pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu, BNPT juga melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal (fin.co.id 26/10/2022).

Ahmad Nurwakhid mengatakan, dalam penelusuran sementara, wanita tersebut bernama Siti Elina. BNPT mengklaim wanita itu merupakan pendukung salah satu ormas islam yang telah dibubarkan, yakni HTI. Wanita itu juga diketahui sering mengunggah propaganda khilafah melalui akun media sosialnya. Hal ini sangat tendensius dan terkesan dipaksakan.

Umat Islam tentu tidak seharusnya terjebak dalam permainan istilah yang digunakan oleh kelompok radikal sekuler anti Islam. Alasannya tudingan mereka sesungguhnya hanya membuktikan sikap kemunafikan mereka.

Islam telah berperan besar dalam melahirkan individu maupun masyarakat yang baik. Dakwah dan Amar ma’ruf nahi mungkar inilah yang sekaligus menjadi salah satu faktor yang menjadikan individu dan masyarakat selamat dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Jika ada organisasi Islam yang melakukannya, tidak boleh terus menerus menjadi kambing hitam padahal badan hukumnya saja katanya sudah lama dicabut.

Karena itulah dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar termasuk kepada penguasa yang menyimpang tidak selayaknya dicurigai apalagi dimusuhi atau selalu dikait-kaitkan dengan radikalisme bahkan terorisme. Sebabnya dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar diperlukan agar masyarakat dan terutama para penguasa tetap di jalur yang benar sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya.[]