BerandaIslam.com – Lembaga Analisis dan Strategis Pemikiran Islam (ANSPI) mengutuk keras aksi sobek dan bakar Alquran di Norwegia dan Swedia pada Jumat (28/8) malam lalu. ANSPI menilai aksi tersebut telah menunjukkan bila umat Islam tanpa perisai (junnah) maka tidak ada yang melindungi dan menjaga nilai-nilai agama Islam.
“ANSPI mengutuk keras pembakaran kitab suci Alquran oleh kelompok apapun, namun hal ini dapat terjadi karena umat Islam tidak lagi memiliki perisai (junnah), dan perisai umat Islam Khilafah Islamiyah namanya,” kata Humas ANSPI Denny Akbar, kepada Beranda Islam, Selasa (1/9).
Denny Akbar menilai, peristiwa tersebut juga telah menunjukkan bahwa nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi hanyalah slogan belaka, dan sebagai pemanis di bibir saja.
“Peristiwa ini telah menunjukkan kepada kita bahwa nilai-nilai HAM dan demokrasi hanyalah slogan belaka, dan sebagai pemanis di bibir saja.” ujarnya.
Ia mengatakan, Islam akan dihargai dan memiliki kehormatan bila diterapkan dalam bentuk Kekhilafahan. Khilafah lah yang akan menjaga dari berbagai serangan fitnah dan penodaan terhadap agama. Hal ini sudah menjadi bukti sejarah di masa lalu.
“Di masa lalu Islam dilindungi oleh Khilafah, pelecehan terhadap muslimah berhasil ditumpas, sampai pagelaran seni yang berniat menghina agama tidak jadi diselenggarakan, karena mendapatkan ancaman dari Khilafah” pungkasnya. (WI)
KONTEN TERKAIT
Simpang Siur Data Dalam Kebijakan Pengelolaan Pangan
Amerika Menggapai Lebanon Dalam Dua Hal
Direktur Siyasah Institute: Negara Seperti Gelar Karpet Merah untuk Zina