April 11, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Pemeliharaan Kesehatan di Daulah Islamiyah (Episode Keenam)

Radhiyah Abdullah

Pemeliharaan kesehatan masyarakat sering kali berfokus pada pencegahan penyakit (preventif) daripada penyembuhan (curatif). Oleh karena itu pencegahan (preventif) merupakan salah satu jenis pemeliharaan kesehatan yang paling penting, paling luas manfaatnya dan paling produktif.

Pemeliharaan kesehatan masyarakat berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan, seperti kelayakan air minum, pangan, kebersihan udara, kebersihan lingkungan, nutrisi, dan bidang lainnya. Pemeliharaan kesehatan masyarakat bertujuan untuk penguatan kesehatan melalui kebijakan di seluruh tingkat negara. Kebijakan ini mencakup berbagai tindakan dan proyek yang dilakukan oleh negara, seperti memperluas jaringan pembuangan limbah dan membangun cagar alam, dan juga termasuk undang-undang yang diadopsi oleh Khalifah dan rakyat wajib terikat dengannya seperti undang-undang lalu lintas dan pencegahan kebisingan atau pencemaran lingkungan.

Di antara bidang pelayanan kesehatan masyarakat di Daulah Islamiyah:

1- Penjagaan lingkungan:

Islam memandang hubungan manusia dengan lingkungan merupakan hubungan saling melengkapi. Allah SWT telah menciptakan manusia dari tanah, menempatkan manusia di bumi, dan Allah menundukkan semua yang ada di alam untuk manusia manfaatkan dan gunakan. Allah SWT berfirman:

﴿وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ﴾

“Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur” (TQS an-Nahl [16]: 14).

Tidak ada nilai bagi manusia tanpa habitat dan lingkungan yang mana dia diciptakan di situ dan alam ditundukkan untuknya. Kebaikan dan kesehatan manusia adalah bagian dari kebaikan lingkungan ini dan kesinambungannya di atas tabiatnya. Allah SWT berfirman:

﴿قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَاؤُكُمْ غَوْرًا فَمَن يَأْتِيكُم بِمَاءٍ مَّعِينٍ﴾

“Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (TQS al-Mulk [67]: 30).

Lingkungan mencakup faktor fisik, kimia dan biologis yang mempengaruhi kesehatan secara langsung. Bahkan dampaknya terhadap kesehatan menempati urutan kedua setelah gaya hidup dan perilaku yang diikuti individu.

Dengan melihat sekilas pelanggaran lingkungan yang terjadi berturut-turut dan terjadinya masalah lingkungan, yang tidak lain adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme dan kondisinya yang menyedihkan sebagai akibat dari kontrol peradaban Barat terhadap dunia, kita melihat bagaimana negara-negara dan perusahaan-perusahaan Barat secara langsung dan tidak langsung telah menghancurkan hutan-hutan besar yang berkontribusi pada pengurangan jumlah karbondioksida di atmosfer. Sebagaimana hal itu juga mencemari tanah pertanian dan sungai serta memusnahkan banyak hewan dan ikan di negara-negara dunia ketiga sebagai akibat dari pengiriman jutaan ton limbah industri beracun seperti baterai dan logam berat yang secara langsung mempengaruhi sistem saraf manusia. Hal ini telah menyebabkan kematian banyak pekerja dan dharar pada ribuan lainnya. Ada anak-anak yang terlahir cacat.

Misalnya, senyawa organik terlarut yang dihasilkan dari manufaktur, pertanian, dan sanitasi yang mengalir ke Sungai Nil membuat airnya tetap tercemar bahkan setelah klorinasi air di pabrik pengolahan air minum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dimungkinkan untuk menyelamatkan empat juta anak di bawah usia lima tahun setiap tahun -terutama di negara berkembang- dengan mencegah risiko lingkungan seperti air yang tidak bersih dan udara yang tercemar.

Islam menawarkan solusi untuk umat manusia yang mengantarkan kepada kestabilan dan ketenteraman tanpa mengorbankan lingkungan, maka Islam mengharamkan apa saja yang membayayakan lingkungan sebab dengan lingkungan manusia bisa tegak. Allah SWT mengancam orang yang merusak lingkungan dengan hukuman. Allah SWT berfirman:

﴿وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ﴾

“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan” (TQS al-Baqarah [2]: 205).

Karenanya, melestarikan lingkungan dan melindunginya dari pencemaran dan kerusakan dinilai termasuk salah satu pilar terpenting dalam pemeliharaan kesehatan. []

Sumber :http://www.hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/radio-broadcast/others/71444.html