July 21, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Berjuang Tegakkan Khilafah Untuk Atasi Konflik Palestina-Zionis Yahudi

Oleh : Fitri Khoirunisa, A.Md (Aktivis Muslimah Kubu Raya)

Membantu dan peduli kepada nasib Palestina bukan hanya sekedar mengumpulkan dana untuk sembako dan obat-obatan, di sisi lain mereka terus diserang oleh tentara Zionis Yahudi dan bantuan militer dari Amerika. Kekuatan harus dilawan dengan kekuatan, caranya dengan mengirimkan bantuan militer untuk melawan Zionis Yahudi, konflik ini harus dihentikan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menyuarakan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi konflik antara Palestina dan Zionis Yahudi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan laporan dari CNN sebanyak 532 orang dilaporkan meninggal dari kedua belah pihak. Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia, tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia di akun resmi platform X Dalam pernyataan resmi Kemenlu mengatakan bahwa perdamaian antara Palestina dan Zionis Yahudi harus segera dicapai. Salah satunya dengan merunut kembali akar persoalan yang menyulut konflik di Gaza.(katadata.co.id, 08/10/2023)

Adapun media dan negara-negara Barat yang telah  mengecam serangan Hamas ke Zionis Yahudi. Bahkan, Perdana Menteri Zionis Yahudi Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya “sedang berperang” melawan militan Hamas yang menguasai jalur Gaza.

Padahal pada faktanya, serangan Palestina ke Zionis Yahudi adalah bentuk balasan atas pendudukan Zionis Yahudi yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Inilah bentuk hipokrit Barat. Satu sisi mengecam segala bentuk penjajahan dan penindasan, di sisi lain membiarkan Palestina terjajah melalui legitimasi PBB yang mengakui Zionis Yahudi sebagai “Negara Yahudi” di atas tanah Palestina. Paling tidak ada tiga alasan yang membuat Zionis Yahudi sangat layak disebut penjajah dan Palestina adalah milik kaum muslim.

Pertama, Palestina adalah tanah kharajiyah yang didapatkan kaum muslim dengan jiwa dan darah mereka. Syam–termasuk Palestina–pertama kali dibebaskan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab. Pada 637, pasukan jihad kaum muslim yang dikomandoi Khalid bin Walid membebaskan Palestina dan menjadikannya bagian dari wilayah Daulah Khilafah dengan pusat pemerintahannya kala itu berada di Madinah. Jadi, secara mutlak, Palestina adalah tanah yang sepenuhnya milik kaum muslim.

Kedua, Zionis Yahudi itu ibarat tamu tidak diundang dan hidup menumpang. Setelah diberi tumpangan, mereka menjadi serakah dan ngelunjak dengan meminta tanah kepada Palestina sebagai pemilik tanah. Dengan kata lain, Zionis Yahudi adalah benalu dan pengganggu bagi kaum muslim di Palestina. Terhadap pengganggu dan tamu yang serakah, sudah sewajarnya Palestina mempertahankan hak tanah mereka yang ingin dirampas dengan cara berjihad melawan pendudukan Zionis Yahudi.

Keserakahan entitas Yahudi Zionis Yahudi bermula dari seorang tokoh Zionis Theodor Herzl yang pada 1896 menemui Sultan Abdul Hamid II, Khalifah Turki Utsmani. Ia meminta kepada Sultan untuk mendirikan gedung di Al-Quds. Namun, permohonan tersebut ditolak dengan tegas. Tidak berhenti di situ, pada 1902, Theodor Herzl menemui kembali sang Khalifah dengan mengiming-imingi pelunasan utang Khilafah Utsmani. Sultan Abdul Hamid II kembali menolaknya dengan tegas seraya berkata, “Selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiah.”

Ketiga, Palestina adalah milik kaum Muslim di seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina. Di tanah yang diberkahi itu, terdapat kiblat pertama kaum muslim, makam para sahabat dan syuhada, dan singgahan atau tempat tinggal para nabi. Tidak heran jika Palestina disebut sebagai bumi para nabi.

Tidak layak bagi kaum Muslim meminta pertolongan negara Barat dan sekutunya, apalagi PBB. Umat Islam harus paham bahwa berdirinya negara Zionis di atas tanah Palestina tersebab resolusi PBB yang memaksa Palestina membagi wilayahnya dengan Zionis Yahudi. Jadi, meminta bantuan kepada PBB sama halnya bunuh diri politik.

Bagaimana mungkin kaum Muslim meminta bantuan dan pertolongan terhadap perserikatan negara-negara yang menyetujui pendirian negara Zionis Yahudi? Hal ini juga merupakan kesia-siaan karena pada dasarnya Barat dan sekutunya tidak akan pernah berpihak pada Palestina dan kepentingan kaum Muslim.

Barat selalu menampakkan standar ganda. Tidak ada satu pun negara Barat yang berani menyebut Zionis Yahudi sebagai negara teroris atau menyeret mereka ke pengadilan internasional. Yang bisa dilakukan hanya mengecam dan mengutuk saja, padahal kita semua tahu, menghadapi bangsa bebal zionis tidak cukup dengan bahasa diplomasi atau basa-basi kecaman. Mereka hanya bisa ditundukkan dan ditaklukkan dengan bahasa perang.(muslimahnews.net)

Menyeret Zionis Yahudi ke Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan adalah hal mustahil. Dukungan AS dan Barat adalah alasan terkuat penyebab hal itu tidak mungkin terwujud. “Two-state solution” dan diplomasi sudah pasti bukan solusi hakiki. Membagi dua tanah untuk Palestina dan Zionis Yahudi adalah bentuk pengkhianatan.

Palestina adalah tanah kharajiyah yang diperoleh dengan darah dan air mata kaum muslim. Selamanya akan menjadi milik kaum muslim. Sementara itu, Zionis Yahudi hanyalah entitas parasit yang menumpang hidup di Palestina. Keberadaannya sebagai negara dipaksakan oleh Barat. Menghadapi Zionis Yahudi bukanlah dengan diplomasi atau duduk manis berdiskusi. Zionis Yahudi hanya bisa dibasmi dengan memeranginya.

Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslim yang mengatakan peduli dengan nasib Palestina, jangan hanya tinggal diam di rumah tanpa bersuara atau hanya sekedar peduli dengan menggalang dana bantuan sembako. Sungguh mereka butuh Khilafah yang dapat melindungi mereka dan tanah miliknya. Karena Khilafah yang akan mengirimkan kekuatan dan pasukan militer untuk membebaskan Palestina sebagaiaman para pendahulunya.

Oleh karena itu kontribusi kita semua sebagai kaum Muslim adalah untuk mendakwahkan dan memperjuangkan Khilafah agar segera tegak, bukan hanya dapat menolong Palestina namun juga dapat mejadi pelindung kita semua di seluruh dunia dari kehancuran dan kedzaliman. Dan jangan sampai kita malah jadi penentang perjuangan tersebut. []