April 20, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Polwan Indonesia Pelopor Kesetaraan Gender?

Oleh : Erni (Bogor)

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri terus memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia termasuk karir Polwan di Korps Bhayangkara. Listyo menerangkan sejauh ini sejumlah polwan sudah perpangkat perwira tinggi dan menempati jabatan operasional beresiko tinggi di Polri.

Hal tersebut diungkap Listyo saat membuka Konferensi Asosiasi Polwan Internasional ke 58 di Labuan Wajo, Nusa Tenggara Timur. “Polri akan terus memberikan ruang bagi polwan, kesetaraan gender harus kita perjuangkan terus seperti harapan kita semua,dan juga menjadi ajang tukar menukar informasi polwan dari berbagai negara” tegas Kapolri Listyo.

Polwan diharapkan menjadi pempimpin masa depan dan memimpin Polri dengan pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang memuaskan serta memiliki jaringan yang lebih luas dengan aparat penegak hukum lainnya. Berdasarkan keterangan dari Wikipedia, Polwan bertugas dalam penanganan dan penyidikan kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita, baik korban maupun pelaku kejahatan. Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi pria.

Sebagai contoh ada seorang polwan yang menjadi anggota pasukan Garuda Bhayangkara sebagai penjaga perdamaian selama 1,5 tahun di daerah konflik di wilayah Afrika ini adalah misi PBB. Fakta ini menunjukkan bahwa tugas Polwan pada era kapitalis sangat berat dan beresiko tinggi, apalagi ia harus meninggalkan keluarga dan perannya sebagai ibu dari anak yang masih butuh pengasuhan dari ibunya.

Dari sudut pandang Islam, posisi wanita dalam pembangunan berbasis kesetaraan gender sangat berat, beresiko dan tidak sesuai fitrahnya. Semestinya wanita terlindungi dan tidak berada di posisi pekerjaan yang membahayakan nyawa, apalagi terkait pertahanan dan keamanan negara yang seharusnya merupakan tugas para pria. Anehnya posisi yang membahayakan itu justru diklaim sebagai posisi membanggakan, bentuk emansipasi terhormat dan memuliakan wanita.

Wanita dan pria adalah sama sebagai hamba Allah SWT yang mempunyai fitrahnya masing-masing. Maskulinitas pada pria dan feminitas pada wanita adalah fitrah sehingga tidak perlu dibenturkan/dipersaingkan agar dianggap setara dan sama persis, keduanya memang Allah ciptakan berbeda dan untuk saling melengkapi.

Islam sangat memuliakan wanita. Islam melindungi dan menjauhkan wanita dari kerawanan dan marabahaya, serta menjaga kehormatan wanitanya. Islam pun memberikan amanah kepada para wanita dan Muslimah untuk menjadi istri sholihah dan ibu yang baik bagi anak-anaknya. Menjadi “al-umm warabbatul bait ibu dan manejer rumah tangga” adalah tugas Muslimah. Justru inilah karir tertingginya yaitu mendidik anak-anak dan keturunannya agar menjadi generasi penerus peradaban Islam.[]

Wallahu’alam bisshowwab