March 29, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

PCR Menguntungkan Siapa?

Oleh : Alfiyah (Pontianak-Kalbar)

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan, penerbangan ke wilayah Kalimantan Barat termasuk Bandara Internasional Supadio Pontianak tetap menggunakan hasil tes PCR. “Untuk masuk ke Kalbar, melalui pesawat udara, masih memberlakukan Peraturan Gubernur Kalbar Nomor 75 Tahun 2021, yakni harus tes PCR,” (pontianak.tribunnews.com, 6/11).

Namun demikian, untuk penerbangan ke luar Kalbar bisa menggunakan tes antigen pada satu hari sebelum berangkat, tapi harus terlebih dulu vaksin tahap 1 dan 2.

PCR menjadi bancakan oleh para pengusaha dalam sektor kesehatan. Keuntungan yang diraup bernilai puluhan triliun. Kemenkes pernah mencatat kapitalisasi pasar industri kesehatan di Indonesia mencapai 70 triliun. Begitu menggiurkan, wajar jika PCR pun sangat menjanjikan keuntungan yang besar.

Negara atau pemerintah dalam sistem kapitalis lepas tangan dalam mengurusi umat atau rakyat. Karena negara kapitalis hanya berfungsi sebagai fasilitator, bukan penanggung jawab penuh setiap urusan rakyat. Mereka tidak memberikan solusi yang benar-benar menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di tengah pandemi.

Dalam sistem Islam memberikan pelayanan kesehatan adalah tugas negara yang dilakukan secara gratis dan berkualitas bagi masyarakat. Dan tidak sedikit pun membebani rakyat untuk membayar kebutuhan layanan kesehatannya. Hal seperti ini telah dilakukan oleh Rasulullah Saw, dalam menjamin kesehatan rakyat nya dengan cara mengirim dokter kepada rakyat yang sakit tanpa memungut biaya apapun dari rakyat nya sendiri.

Dalam Islam, negara (khilafah) akan menyediakan dana yang dapat diambil dari Baitulmal atau pajak darurat dari orang kaya sebagai dana untuk menjamin kebutuhan rakyat dalam bidang kesehatan. Negara (Khilafah) memahami bahwa setiap nyawa manusia begitu berarti di hadapan Allah SWT.[]