Fenomena pembuangan bayi marak terjadi dimasyarakat. Rata-rata pelakunya dari kalangan mahasiswa bahkan pelajar. Hal ini dilakukan karena rasa malu telah melahirkan bayi hasil dari hubungan terlarang dan belum siap untuk menjadi ibu yang sering dijadikan sebagai alasan.
Santernya kasus ini, seharusnya menjadi pekerjaan rumah untuk segera dituntaskan oleh pemerintah. Walaupun program sex education sudah berjalan bertahun-tahun, namun ternyata tidak cukup untuk menghentikan remaja dari pergaulan bebas yang menghasilkan hubungan zina tanpa status. Seolah program tersebut malah menjadi pendorong bagi mereka untuk mempraktekkannya.
Seharusnya, sedini mungkin anak-anak dipahamkan tentang bagaimana melakukan interaksi antara laki-laki dan perempuan. Selain itu memberikan penjelasan tentang batas-batas pergaulan dengan lawan jenis, menyibukkan dalam ketaatan, karena kecenderungan manusia jika tidak sibuk dalam ketaatan maka ia akan sibuk dengan kemaksiatan. Oleh karenanya fenomena ini diperlukan individu yang bertakwa, masyarakat yang peduli dan kontrol dari masyarakat. Namun yang paling penting peran negara untuk menerapkan aturan yang pasti.
Ummu Abdilla
Muslimah Ideologis Khatulistiwa
KONTEN TERKAIT
Kasus Pulau Rempang, Cermin Omong Kosong HAM
Negara Kapitalis Berorientasi Bisnis, Bagaimana Nasib Rakyat?
Dilema, Pupuk Subsidi Langka