March 28, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Komentar Rasis, Lupa Siapa Yang Imperialis

Oleh : Neng Erlita (Pontianak-Kalbar)

Pangeran William dari Kerajaan Inggris, diserang oleh hujatan netizen usai dirinya memberi komentar tentang invasi Rusia ke Ukraina, Kamis, 10 Maret 2022. Dilansir dari laman Independent, Pangeran William dan Putri Catherine Elizabeth Middleton, bertemu dengan sukarelawan di Pusat Kebudayaan Ukraina di London. Kemudian menyampaikan statement : “Orang Inggris lebih terbiasa melihat konflik di Asia dan Afrika. Sangat asing melihat ini di Eropa. Kami semua mendukung Anda,” katanya, dikutip dari Independent, (kalbarterkini.pikiran-rakyat.com, 10/03/2022).

Orang kedua digaris tahta Kerajaan Inggris itu dianggap “rasis”, dan tidak mengakui sejarah kerajaan kolonial Inggris serta konflik yang baru-baru ini terjadi di Eropa. Hujatan untuk Pangeran William pun mengalir deras di media sosial. “Bagaimana Anda memiliki sejarah 1.000 tahun kolonialisme, perang literal 100 tahun, meluncurkan 2 Perang Dunia, memungkinkan banyak genosida, dan mengebom selusin negara sejak 9/11, namun membuat pernyataan seperti ini,” ujar Qasim Rashid, pengacara hak asasi manusia. Netizen pun menuntut agar Pangeran William meminta maaf terkait pernyataannya tersebut.

Sebagai seorang tokoh terkemuka, terlebih orang kedua negara besar seharusnya dapat memperhatikan pernyataan-pernyataannya, karena hal tersebut menunjukan representasi politik. Perang dalam konteks imperialisme seharusnya dikecam bahkan dihindari oleh semua manusia. Karena sejatinya imperialisme adalah kedzoliman.

Kita tidak bisa menutup mata, jejak sejarah bisa dibuka, bahwa Inggris adalah salah satu negara bahkan pernah menjadi adidaya imperialisme. Negara-negara commonwealth adalah buktinya. Meski saat ini, eskalasinya kalah dengan Amerika, namun negara ini merupakan negara utama pengusung ideologi kapitalisme yang akan bergerak dengan roda imperialisme.

Hanya daulah khilafah Islamiyah lah yang akan menghentikan imperialisme. Khilafah akan menyatukan semua wilayah dunia dengan ketetapan ilahiyah, penuh dengan keadilan sehingga akan menjauhkan kedzoliman. Maka, setiap wilayah yang dibebaskan meski dengan perang, maka wilayah ini akan diatur dengan adil, masyarakat dijamin kehidupannya oleh negara, dan akan tumbuh menjadi mercusuar-mercusuar peradaban dunia.[]