April 25, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Islamofobia Penyakit Akut Masyarakat Sekuler

Oleh: Agustina (Aktivis Back To Muslim Identity)

Baru-baru ini berulang lagi penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. melalui kartun yang ditampilkan oleh seorang guru di Batley Grammer School, West Yorkshire, Inggris pada Senin (22/3). Ia melihatkan karikatur Nabi Muhammad menggunakan majalah Charlie Habdo di kelasnya. (CNNIndonesia.com, 26/3/2021). Menyikapi peristiwa ini, maka apa yang dilakukan pada pelajaran tersebut sama sekali tidak benar dan mengarah kepada khasus pelecehan Nabi Muhammad, sehingga menghina Islam dan kitab suci Al-quran.

Tak hanya itu bagian dari materi agama yang diajarkan di sekolah memunculkan provokasi kepada murid, hal ini tampak dari kebebasan berekspresi di dalam pelajaran. Peristiwa ini telah membuat kontroversi yang menimbulkan protes warga muslim Barat, puluhan warga muslim termasuk para orang tua murid berunjuk rasa pada Kamis (25/3) dan Jumat (26/3) di depan sekolah. Mereka mendesak guru yang menunjukan kartun Nabi Muhammad agar dipecat. (Tempo.co, 28/3/2021).

Kejadian ini merupakan salah satu bentuk Islamofobia. Ketakutan dan kekhawatiran akan pekembangan Islam. Penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. terus-menerus terjadi dan karikatur Charlie Hebdo bukanlah yang pertama. Karena memang akan ada pihak-pihak yang memusuhi Islam. Hal ini merupakan pertarungan antara yang haq dan batil dan akan selalu ada selama kehidupan dunia ini berlangsung.

Peristiwa-peristiwa Islamofobia serupa juga terjadi seperti di Indonesia, diduga penghinaan juga dilakukan Putri Presiden Pertama, Ibu Sukmawati yang telah membandingkan Nabi Muhammad dengan Soekarno, dengan melontarkan pertanyaan kepada peserta tentang siapa yang paling berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Indonesia di antara Sukarno atau Nabi Muhammad. (Idntimes.com, 02/11/2019).

Pada masa Nabi Muhammad saw masih hidup, penghinaan terhadap beliau juga sudah terjadi yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang menentang dan menolak dakwah Rasulullah saw. Hal ini tercatat di dalam Al-quran ketika Nabi Muhammad saw. dituduh sebagai seorang penyair (QS. Al-Anbiya: 5) dan dihina sebagai orang gila (QS. AL-Hijr: 6). Sejarah akan berulang saat ini, padahal Nabi Muhammad saw. melakukan dakwah dan perjuangan untuk melumpuhkan sistem jahiliah serta hanya menawarkan Islam. Dan seharusnya sebagai seorang muslim wajib melawan arus Islamofobia yang semakin marak.

Islamofobia menjadi penyakit akut masyarakat sekuler saat ini. Pemisahan agama dari kehidupan telah menunjukan ketakutan terhadap agama Islam. Masyarakat sekuler berlebihan rasa takutnya kepada Islam dan membenci syariat yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik muslim maupun nonmuslim. Istilah Islamofobia sudah muncul sejak tahun 1980. Semakin populer setelah peristiwa serangan 11 september 2001 yaitu serangan Teror World Trade Center.

Berbagai provokasi Islamofobia telah digencarkan Barat agar menciptakan rasa takut dan untuk memusuhi ajaran Islam, menstigma muslim sebagai pelaku yang melakukan tindak kekerasan berlabel atribut agama Islam. Alhasil sekulerisme menciptakan permusuhan di tengah-tengah masyarakat luas.

Sekulerisme adalah akar di dalam sistem kapitalisme pula, yang di dalamnya nilai agama dan moralitas tak dijadikan sebagai pertimbangan kebijakan dan perbuatan, yang dijadikan asas adalah materi, manfaat dan keuntungan semata. Prinsip-prinsip dasar lainnya dalam sekulerisme-kepitalisme adalah kebebasan berpendapat, sehingga setiap orang dengan bebas mengekspresikan pendapatnya masing-masing. Maka dari itu ide kebebasan berpendapat ini tidak sejalan dengan Islam, karena Islam memberikan batasan dalam berpendapat. Terlebih lagi Nabi Muhammad saw merupakan sosok pribadi yang menjadi suri tauladan bagi umat Islam.

Perlu dipahami juga bahwa sistem sekulerisme-kapitalisme, dalam menentukan standar benar dan salah atau baik dan buruk tidak berdasarkan syariah Islam, akan tetapi berstandarkan pada akal manusia dan berdasarkan suara mayoritas. Sekulerisme tentu berbeda dengan Islam. Islam berdasarkan syariahnya juga menjunjung tinggi nilai toleransi antarumat beragama. Tidak ada paksaan seseorang untuk memeluk agama Islam, dan tidak boleh mengganggu peribadatan agama lain. Lantas apa yang perlu ditakuti oleh Islam dan ajarannya?

Islam merupakan agama yang mengatur manusia agar taat kepada Allah SWT dan hanya Islam pula agama yang diridhai Allah SWT. Islam adalah agama yang sempurna bukan hanya mengurus urusan agama (spiritual) saja. Tetapi Islam juga mengatur kehidupan secara kaffah (menyeluruh) dari bangun tidur sampai bangun negara. Maka hanya Islam agama yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki hakikat kehidupan tanpa unsur paksaan dan kekerasan. Mengangkat derajat manusia kepada tingkat kemuliaan yang paling tinggi.

Pengaturan dan penerapan sistem Islam yang kaffah merupakan kewajiban negara di dalam Institusi Khilafah islamiyah. Sistem ini membuktikan bahwa manusia, dipandang sebagai hamba ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Islam sangat menghargai nyawa manusia, termasuk nyawa warga non-muslim.

Khilafah juga memberikan kebebasan kepada warga non-muslim untuk mengajarkan ajaran agama dan kepercayaan mereka masing-masing di lingkungan agama mereka. Dan tidak diperbolehkan mendakwahkan agama mereka secara terang-terangan kepada warga muslim terlebih lagi mengejek-jelekan agama dan Nabi Muhammad saw. begitu juga umat Islam tidak boleh memaksakan agama Islam kepada penganut agama yang lain. Siapa saja yang melanggar ketentuan ini akan diberikan sanksi yang tegas. Hal ini dilakukan untuk menghindari pertikaian antarumat beragama.

Dengan demikian, kasus penghinaan Nabi Muhammad saw. juga dapat diminimalisir dan tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang. Jelaslah Islam hadir sebagai solusi dan hadirnya Islam untuk melenyapkan kebatilan.[]

Wallahu’alam Bisshowwab