March 29, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Hijrahkan Indonesia Dengan Syariah Kaffah


Oleh : Fitri Khoirunisa, A. Md ( Aktivis Back To Muslim Identity)

Indonesia saat ini tidak lagi di asingkan oleh fenomena Hijrah baik dari kalangan orang biasa, artis ibukota sampai opa-opa korea. Terus apakah pengertian hijrah itu? Hijrah sendiri berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Pada masa Rasulullah, hijrah adalah suatu proses perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat Nabi dari Makkah ke Madinah, untuk tujuan menegakkan dan mempertahankan agama Islam, sebuah risalah Allah yang berupa akidah dan syariat Islam. Dunia hiburan pun serasa tidak ingin ketinggalan dengan pergerakan umat muslim untuk kembali ke jalan kebenaran sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan hadist.

Melihat fenomena ini apakah cukup hijrah itu hanya sebatas perbaikan individu, dan melupakan bahwa indonesia juga membutuhkan hijrah kepada sistem yang terbaik untuk menyelesaikan semua kerusakan dan kedzoliman yang ada? Padahal Indonesia juga harus hijrah agar dapat lebih baik lagi. Karena tidka kita pungkiri, Indonesia masih dalam kondisi yang tidak baik di berbagai bidang baik itu politik, ekonomi, pendidikan dan sosial.
Sebagaimana dilansir dari CNN Indoensia (4/8), Menteri PPN Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa Indonesia masih berada pada negara pendapatan kelas menengah (middle income trap). Untuk bisa lepas dari posisi ini pertumbuhan ekonomi Indonesia harus bisa mencapai 6 persen pada 2022 mendatang. Bila itu bisa dicapai, ia yakin Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju pada 2045.

Masih berdasarkan perhitungan Bappenas, pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca 1998 tidak pernah kembali ke skenario trajectory (tren) pertumbuhan ekonomi tanpa krisis. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi selama ini selalu macet di posisi 5 persen.

Adapun pemulihan ekonomi pasca covid-19, harapannya kalau kita bisa based pada 2022 dengan tingkat pertumbuhan 6 persen, maka trajectory (tren pertumbuhan ekonomi) yang panjang tadi (tanpa krisis) bisa kembali lagi pada 2029 sebagaimana yang disampaikan dalam webinar CSIS dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia 2045. (CNNIndonesia.com,4/8/2021).

Mentri PPN juga menginginkan jijrah, namun hanya sebatas pertumbuhan ekonomi dan melupakan aspek lainnya. Pertanyaannya kenapa perekonomian ini tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan? Yang ada hanyalah pertambahan hutang yang semakin membengkak. Ditambah lagi kita masih ada masalah pendidikan yang semakin kacau balau, kasus covid -19 yang belum terselesaikan sampai detik ini juga. Jika memang hanya memikirkan pertumbuhan ekonomi, jelaslah bahwa kekuasaan dalam sistem kapitalis saat ini tidak pernah memikirkan dan mengurusi rakyat dengan sebenar-benarnya pemimpin.

Masyarakat sudah semakin sadar dan menginginkan sebuah kepemimpinan yang benar – benar memimpin bukan hanya sekedar perbaikan individu semata. Akan tetapi harapan terwujudnya negeri baldatun thayyibah wa rabbun ghafur yaitu negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun.

Islam datang kepada manusia dari penghambaan makhluk/manusia menuju penghambaan hanya kepada Allah SWT. Ketika ini terwujud, manusia akan terbebas dari kezaliman dari ideologi selain Islam. Kelapangan dunia pun akan dirasakan oleh kaum Muslim dan umat manusia pada umumnya. Inilah janji Allah SWT di dalam Alquran :

لَوْ لَ الْقُرَى ا اتَّقَوْا لَفَتَحْنَا لَيْهِمْ اتٍ السَّمَاءِ الْأَرْضِ

“Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” (TQS al-A’raf [7]: 96).

Hal ini akan dapat terwujud jika negeri-negeri tersebut rakyatnya memeluk Islam atau diterapkannya syariah baik secara damai maupun melalui perang (futuhat) sehingga terbebas dari penjajahan dan eksploitasi menusia lain. Sebagaimana pasukan Amr bin al-‘Ash ra. menaklukkan suatu wilayah dan melindungi umat Kristen Qibthi (Koptik) serta tidak memaksa mereka memeluk Islam namun diterapkan syariah atas mereka. Itulah sebabnya hingga kini mereka tetap eksis di negeri Mesir.

Inilah Islam yang kedatangannya membawa misi memerdekakan manusia dari penghambaan kepada sesama makhluk/manusia, menghancurkan kezaliman dan membawa manusia dari kesempitan dunia serta kelapangan kehidupan. Tak ada yang bisa seperti itu melainkan hanya Islam.

Selanjutnya, apa yang menjadi syarat hijrah menuju perubahan masyarakat dan negara?. Pertama, harus ada kesadaran umum bahwa ideologi kapitalisme dan sosialisme beserta turunannya telah nyata terbukti gagal membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Karena hasil dari penerapan kedua ideologi ini justru ketimpangan ekonomi antara si kaya dan si miskin. Kemaksiatan semakin merajalela, dan kesengsaraan hidup sebagaimana fakta dan sejarah yang ada.

Kedua, adanya tekad kuat dari kaum muslimin bersatu dengan ikatan tauhid (akidah) kepada Allah tanpa sekat nasionalisme, meskipun berbeda harokah dakwah dan organisasi. Kaum muslimin harus legowo mencari unsur persamaan, bukan perbedaan mazhab yang ada. Juga menyiapkan diri menghadapi risiko dakwah yang ada.

Ketiga, mengangkat (membaiat) seorang khalifah yang akan memimpin kaum muslimin di seluruh dunia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Khilafah akan membentuk struktur pemerintahan yang baru untuk menyelesaikan permasalahan negeri-negeri Muslim yang bergabung dengannya, termasuk akan menyelesaikan hutang yang berbasis riba dan memperbaiki ekonomi serta bidang kehidupan lainnya.

Hijrah sistemis ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun sejatinya Indonesia bisa melakukannya. Harus ada langkah yang besar dari simpul-simpul umat di Indonesia untuk berhijrah, serta mengganti sistem kehidupan kita menuju sistem Islam kaffah yang telah menjadi opini umum di tengah masyarakat. Kesadaran menuju perubahan hakiki ini bukan hanya membawa keberkahan, tetapi juga merupakan kewajiban dari Allah SWT, sebagaimana yang tertuang di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 208:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”[]

Wallahu a’lam bish-shawwab.