March 29, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Gambaran Sistem Pendidikan Islam - berandaislam.com

Gambaran Sistem Pendidikan Islam

Unsur terpenting dalam menyampaikan ilmu adalah bahasa. Maka dari umat islam di masa awal tidak pernah melepaskan bahasa arab sebagai bahasa untuk menggali Alquran dan Assunnah. George Zaidan dalam kitabnya Tarikh Adabil Lughoh al-Arabiah menyatakan bahasa Arab menjadi bahasa politik dalam sebagian besar negeri-negeri islam, serta menjadi bahas ilmu pengetahuan dan agama di hampir seluruh dunia islam. Hal ini juga menunjukkan sistem pendidikan islam digunakan hampir di seluruh dunia termasuk Eropa, karena mereka berinteraksi dengan dunia islam.

Berbagai perguruan tinggi islam di masa itu dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, diantaranya perpustakaan, pusat-pusat riset dan buku-buku di kota Granada, Seville, Pisa, Malaga, Cordova dan lain-lain. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat Eropa yang terbelenggu oleh dominasi gereja. Selain itu perpustakaan Gereja Canterbury di Inggris, yang merupakan perpustakaan terbesar dan terkaya saat itu hanya memiliki buku sejumlah 1800 buah di abad ke-14.

Sistem pendidikan islam memiliki asas kurikulum pendidikan yaitu akidah islam. Seluruh materi pelajaran harus berdasarkan pada aqidah islam pula, baik pengetahuan kehidupan dunia maupun akhirat. Dalam kurikulum mengandung dua bagian; (1) mata pelajaran (ilmu pengetahuan itu sendiri, dan (2) sistem/metode penyampaian pelajaran tersebut.

Rasulullah saw dalam suatu peristiwa telah memberikan contoh dan gambaran bagaimana metode ketika menyampaikan pelajaran yang berasaskan pada akidah islam. Misalnya ketika di masa Rasulullah saw terjadi gerhana matahari yang bertepatan dengan wafatnya putera beliau. Lalu orang-orang berkata “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim.” Maka Rasulullah saw segera menjelaskan kepada mereka dengan sabdanya :

“Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang, akan tetapi keduanya termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah, dengannya Allah memperingatkan hamba-hambaNya. Apabila kalian melihat kejadian yang demikian, maka shalatlah dan berdoa, sampai keadaan yang kalian lihat itu kembali seperti sedia kala.” (HR Bukhari dan Nasai dari Abi Bakrah.

Telah jelas di dalam contoh tersebut, bahwasanya beliau menjelaskan tentang fenomena alam yang merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Penekanan pada aspek akidah inilah yang menjadi asas dalam pendidikan. Termasuk juga beliau menjelaskan bahwa tidak ada hubungannya antara fenomena alam dan kematian seseorang.

Bahkan salah seorang misionaris kristen dr Gary Mller menyatakan peristiwa ini sebenarnya bisa dijadikan kesempatan bagi Rasulullah saw untuk menerima komentar masyarakat untuk mengambil hati masyarakat, namun tetap tidak beliau lakukan. Hal ini pula lah yang menjadikan dirinya sulit untuk menolak kebenaran islam, disisi lain gencarnya tuduhan dan fitnah terhadap islam.

Sistem pendidikan islam juga menetapkan tujuan pendidikan yaitu suatu kondisi yang menjadi target penyampaian pengetahuan. Artinya di dalam proses pendidikan ada target terhadap peserta didik bukan hanya sekedar pemindahan informasi pengetahuan semata. Adapun tujuan pendidikan islam adalah membekali akal dengan pemikiran dan ide yang sehat baik itu akidah maupun hukum islam, sehingga dengan pemikiran dan ide tersebut manusia berbuat berdasarkan apa yang sudah dipelajari bukan malah melakukan penyimpangan dari yang dipelajari atau hanya sekedar pengetahuan belaka. Sehingga nantinya terbentuk jiwa yang islami dan muncul sosok pribadi muslim sejati dengan pengetahuan yang dia miliki.

Ringkasnya tujuan pendidikan islam ada 3 (tiga); (1) membentuk kepribadian islam (syakhshiyyah islamiyah) bagi peserta didik, (2) membekali peserta didik dengan ilmu-ilmu keislaman (tsaqofah islamiyah), dan (3) membekali peserta didik dengan ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan, baik skill, sains dan teknologi. (Al Jawi.S, 2017)

Berikutnya terkait program pendidikan. Menurut Al-Baghdadi (1996) Secara ringkas program pendidikan di dalam islam dapat disimpulkan sebagai berikut : (a) bahasa yang digunakan dalam pendidikan di seluruh sekolah adalah bahasa arab, dan diajarkan disesuaikan dengan ilmu-ilmu lainnya baik dari segi jumlah maupun waktu (b) program pendidikan seragam di seluruh sekolah termasuk swasta, termasuk kurikulum, teori dan target pendidikan dan bukan sekolah asing, (c) tsaqofah islam wajib diajarkan di seluruh tingkat pendidikan, (d) harus terpisah antara ilmu sains dengan ilmu tsaqofah dalam arti ilmu tsaqofah harus ada di setiap jenjang pendidikan, sedangkan ilmu sains menyesuaikan jenjang pendidikan, (e) ilmu perdagangan, kesenian, pelayaran, pertanian dan lain-lain dapat menjadi ilmu pengetahuan selama tidak bertentangan dengan islam. (f) ilmu-ilmu terapan hendaknya diajarkan dalam bentuk mewujudkan tenaga ahli di kalangan umat dalam menemukan atau menciptakan sesuatu.

Adapun berkaitan dengan hak pendidikan maka pendidikan adalah hak setiap warganegara sebagaimana Rasulullah saw telah mengajarkan hukum-hukum islam kepada kaum muslimin baik laki-laki ataupun wanita, tua maupun muda, tanpa membedakan umur antara anak-anak, remaja dan orang tua. Hak pendidikan juga berlaku bagi warga non-muslim ketika mempelajari ilmu sains, teknologi maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Dalam proses pembelajaran, maka jam – jam pelajaran di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi harus diibagi secara adil antara ilmu-ilmu islam dan arab dengan ilmu pengetahuan umum seperti pertanian, industri, teknik dan sejenisnya. Pembagian waktu untuk ilmu-ilmu islam dan Arab setiap minggu harus sama banyaknya dalam hal jumlah maupun waktunya dengan ilmu pengetahuan umum. Ilmu umum tersebut dipelajari untuk mempermudah kehidupan manusia, apalagi terkait pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.

Berkenaan dengan biaya pendidikan, maka pendidikan bebas biaya akan dilakukan dan menjadi tanggung jawab Khilafah sebagai negara pengatur urusan rakyat. Karena pendidikan termasuk kebutuhan pokok rakyatnya dalam rangka meningkatkan martabat umat serta mewujudkan kemajuan materi dan moral. Maka dari itu pula wajib bagi negara mempersiapkan dan memenuhi sarana dan prasarana untuk kelancaran pengajaran dan proses pendidikan.

Maka dari itu Khilafah Islam di masa depan akan menyediakan sarana dan media untuk belajar. Misalnya negara menyediakan perpustakaan-perpustakaan umum, laboratorium, penyediaan buku-buku di toko buku yang mudah diakses, penyediaan asrama, makanan, kesehatan, dan bea siswa yang menjamin kebutuhan kehidupannya sehari-hari agar para pelajar fokus dalam mencurahkan kepada ilmu pengetahuan.

Media informasi seperti radio, surat kabar, televisi, majalah, dan saat ini sudah berkembang menjadi informasis berbasis teknologi dan internet dapat dimanfaatkan oleh siapapun untuk mengakses dan mendistribusikan ilmu pengetahuan selama tidak bertentangan dengan islam. Dan negara akan melarang sekolah dan lembaga pendidikan asing karena bertentangan dengan akidah islam, namun buku-buku asing dan ilmu pengetahuannya boleh beredar sesuai dengan kebutuhan setelah melalui kajian bahwa isinya tidak bertentangan dengan islam.

Wallahu a’lam