March 29, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Editorial Spesial : Refleksi Akhir Tahun 2020

Pimred Beranda Islam – W. Irvandi

BerandaIslam.com Indonesia semakin Sekuler. Indonesia semakin terjajah. Inilah dampak dari penerapan sistem sekuler. Ada beberapa peristiwa yang merupakan cermin dari sistem sekule selama tahun 2020, di antaranya adalah: penanganan Covid-19, omnibus law, Korupsi, penegakkan hukum yang lemah, kriminalisasi ulama, extra judicial killing dan sebagainya.

Namun, kita tentu tidak boleh larut dalam masalah, apalagi sekadar meratap dengan putus asa tanpa melakukan apa-apa. Justru inilah yang diinginkan negara-negara imperialis yaitu kita pasrah dan berputus asa, lalu menerima tanpa daya penjajahan mereka. Padahal penjajahan adalah kejahatan besar yang harus dilawan dan kebangkitan Islam adalah kewajiban yang harus kita lakukan. Melengkapi kondisi tahun 2020 ini maka kita harus memahami beberapa hal.

Pertama: Setiap penerapan sistem sekular, yakni yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia.

Instabilitas moneter, penguasaan sumberdaya alam negeri oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, kerusakan lingkungan, kriminalitas atau kekerasan yang menimpa anak dan remaja serta perempuan yang terjadi di mana-mana, juga ketidakadilan yang menimpa umat, adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian tersebut. Belum lagi kezaliman yang diderita umat di berbagai negara. Semua ini semestinya menyadarkan kita untuk bersegera kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhai oleh Allah SWT, seraya meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi busuk, terutama kapitalisme yang nyata-nyata telah sangat merusak dan merugikan umat manusia.

Kedua: Demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang bagi kehendak rakyat. Padahal kenyataannya, itu hanya menjadi jalan bagi segelintir elit pemilik modal untuk berkuasa. Pemerintahan yang terbentuk di Pusat maupun Daerah hampir semuanya dikarenakan balas budi atas dukungan finansial yang diterima. Akhirnya cenderung menggunakan kewenangan untuk kepentingan para pemilik modal tersebut. Akhirnya, rakyat menjadi korban, baik karena terabaikan kepentingannya dalam layanan publik maupun akibat korupsi dan manipulasi anggaran negara.

Itulah yang terjadi sekarang di negeri ini. Inilah buah dari proses legislasi di Parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah di Pusat maupun Daerah, khususnya di bidang ekonomi dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan pemilik modal domestik maupun asing. Kenyataan ini semestinya memberikan peringatan kepada umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan para pemilik modal. Ini juga peringatan bagi penguasa dimana pun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar amanah demi tegaknya kebenaran, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada kaum kapitalis.

Ketiga: Bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Zat Yang Mahabaik. Itulah syariah Islam. Pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu.

Bagaimana mengejahwantahkan nilai-nilai syariah, jawabannya adalah dengan penerapan hukum syariah tersebut secara praktis. Kita ambil contoh dalam bidang ekonomi. Bagaimana cara penerapannya? Negara wajib menghilangkan hutang berbasis riba, membagi kepemilikan menjadi 3 bagian yaitu; kepemilikan individu, umum dan negara. Pendistribusian harta dan kekayaan harus sesuai dengan syariah. Artinya pemasukan dan pengeluaran berdasarkan aturan Islam. Sumber daya alam tidak boleh dikuasai individu dengan sistem bagi hasil, yang ada adalah sistem upah (ijarah). Negara mengupah siapapun yang mau mengelolanya, dan hasilnya sepenuhnya diambil negara untuk kemaslahatan rakyat.

Penerapan syariah dalam bidang pendidikan, kesehatan dan keamanan serta kebutuhan primer (pokok) misalnya, dengan menjamin bahwa semua itu dapat dipenuhi oleh rakyat dengan biaya murah bahkan gratis. Negara menyediakan semua itu dengan cuma-cuma yang dibiayai dari pengelolaan pemasukan negara misalnya dari sumber daya alam. Oleh karena itu bentuk pelayanan ini akan berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan.

Sedangkan untuk mewujudkan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pokok agar dapat terlaksana, maka berkaitan dengan sistem politik dan kebijakan yang diambil penguasa. Oleh karena itu, sistem politik juga harus mengikuti aturan-aturan syariah, dengan menjadikan aturan syariah sebagai bagian dari asas UU. Misalnya, ketika mengambil kebijakan ekonomi, maka tidak boleh menjual sumber daya alam yang ada kepada asing atau individu swasta. Ketika membuat kebijakan kesehatan dan pendidikan, maka negara bukan menggunakan konsep untung rugi melainkan konsep pelayanan kepada rakyat, meskipun untuk memenuhi itu smeua negara haus berhutang, namun tanpa bunga.

Hutangnya negara bukan untuk membantu para pengusaha yang sebagaimana saat ini sudah terjadi, apalagi para pengusaha yang memiliki modal dan kemmapuan untuk mengeruk sumber daya alam Indonesia. Tetapi hutangnya negara untuk memenuhi kewajiban-kewajiban negara terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Keempat: Oleh karena itu harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di negeri ini untuk menghentikan sekularisme, liberalisme dan neoimperialisme, lalu menerapkan syariah dan menegakkan khilafah. Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khalifah, Indonesia dan dunia benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta. Dengan itu berbagai kerusakan, kezaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi.

Perjuangan ini tentu sangat berat dan tidak mudah. Namun, hal ini tidak boleh membuat kita putus asa apalagi pasrah dengan keadaan. Sesungguhnya kita memiliki kekuatan dahsyat yang tidak dimiliki oleh umat manapun selain umat Islam. Itulah kekuatan keimanan. Benteng Konstantinopel yang kokoh merupakan benteng yang ditaklukkan oleh umat Islam. Apa yang membuat benteng megah dan sekokoh itu jatuh ke tangan pemuda umur 21 tahun? Jawabannya adalah akidah dan keyakinan. Kalau karena keyakinan dan  iman yang kuat akan pertolongan Allah SWT, mustahil pemuda 21 tahun itu bisa menaklukkan benteng yang luar biasa itu. Akidahlah yang kemudian mendorong umat Islam bertekad sekuat baja untuk mewujudkan bisyârah Nabi saw. menaklukkan Konstantinopel.

Dengan keyakinan kita yang bulat kepada Allah SWT, sebagaimana keyakinan Muhammad al-Fatih dan pasukannya saat menaklukkan Konstantinopel, meski harus berkali-kali berusaha, maka tidak ada yang mustahil. Semuanya bagi Allah SWT adalah mungkin. Alhasil, di sinilah kunci kesuksesan umat Nabi Muhammad saw yaitu keyakinan. Allâhu Akbar.[]

Wallahu’alam Bis Showwab