Oleh : Aisyah
Dilansir dari Kalbar Antara News, Rabu, (17/02). Kalbar saat ini sudah mulai mengalami musim kemarau, sehingga kepala Dinas Perkebunan ( Disbun ) provinsi Kalbar Heronimus Hero menghimbau agar semua perusahaan perkebunan terus waspada terhadap ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan ( Karhutla ). Apalagi mayoritas wilayah usaha perkebunan sawit di Kalbar didalamnya terdapat tanah gambut yang berpotensi besar dan sulit di kendalikan jika terbakar.
Berulangnya musibah karhutla menunjukkan tiga hal. Pertama, penindakan yang masih lemah sehingga tidak menimbulkan efek jera. Kedua, seharusnya sudah diantisipasi dan dicegah semaksimal mungkin, dengan belajar dari kasus yang terjadi sebelumnya. Ketiga, kebijakan dan aturan yang tak memadai dan tidak konsisten dijalankan tidak bisa mencegah dan mengakhiri kebakaran hutan dan lahan. Juga masih banyak celah hukum sehingga mereka yang terlibat baik secara langsung atau tidak langsung masih bisa lolos.
Aturan Islam yang diterapkan secara kaffah dalam bingkai Khilafah akan menghasilkan individu, masyarakat dan negara yang bertakwa sehingga pasti akan bertanggung jawab dan enggan untuk melakukan kecurangan dan kemaksiatan. Tak ayal bencana karhutla akan teratasi karena Rasulullah Saw bersabda ” Tidak boleh mudharat pada diri sendiri dan tidak boleh pula membuat mudharat pada oranglain” (HR. Ahmad).[]
KONTEN TERKAIT
Kasus Pulau Rempang, Cermin Omong Kosong HAM
Negara Kapitalis Berorientasi Bisnis, Bagaimana Nasib Rakyat?
Dilema, Pupuk Subsidi Langka