March 29, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

Analisis Kebijakan Luar Negeri Pesimistis Tentang Masa Depan Timur Tengah

BerandaIslam.com—  Dikutip dari majalah Alwaie (2/10) dinyatakan bahwa Majalah Foreign Policy menerbitkan laporan tentang masa depan kawasan itu berjudul: “The End of Hope in the Middle East” yang disusun oleh Stephen Cook, seorang peneliti urusan Timur Tengah di American Council on Foreign Relations. Dengan mengandalkan peristiwa yang terjadi di kawasan tersebut selama beberapa periode terakhir, yang paling menonjol di antaranya adalah ledakan pada Pelabuhan Beirut. Penulis menjelaskan bahwa meskipun ada perbedaan antara negara-negara Timur Tengah, namun mereka memiliki kesamaan. Yakni semua negara terdapat perselisihan tentang kedaulatan dan identitas, serta semuanya menderita karena pemerintahan yang buruk dan daur ulang kelas politik.

Dia menyebutkan bahwa pada saat yang sama, kelompok-kelompok bersenjata di negara-negara yang digambarkan Cook berada di ambang kehancuran misalnya di Libya, Yaman, Suriah, Irak. Kemungkinan besar mereka belum mencapai titik melempar senjata, dan beberapa masih percaya bahwa beberapa negara ini dapat dipecah-pecah.

Kemudian Penulis memberikan bukti analisisnya. Untuk melihat apa yang terjadi di negara-negara ini, Anda dapat melihat konflik di Libya antara Pemerintah Kesepakatan Nasional yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj, yang diakui secara internasional dan kekuatan yang berafiliasi dengan Khalifa Haftar. Di Yaman, konflik berlanjut antara pemerintah Abd Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional dan separatis Houthi di selatan negara itu. Dan di Suriah, Turki bertekad untuk tidak membuka jalan bagi Kurdi untuk mendirikan negara bagi mereka di perbatasan selatannya. Semua negara ini berpeluang untuk setidaknya menjadi dua negara.

Di negara lain, seperti Arab Saudi. Putra Mahkota Mohammed bin Salman memenjarakan anggota keluarga kerajaan dan elit yang bukan anggota keluarga kerajaan,” karena ia melihat mereka sebagai “ancaman terbesar bagi agenda dan kepentingannya.”

Di Egypt (Mesir), penulis menganggap romantis untuk percaya bahwa orang Mesir menjatuhkan dua pemimpin dalam jangka waktu 18 bulan, tetapi kenyataannya yang terjadi adalah pekerjaan para jenderal yang menyelesaikan tugas ini. Dia menggambarkan sifat Timur Tengah sebagai “kesengsaraan” dan bahwa itu “melewati titik pemulihan.” Tercatat bahwa itu bukan hanya hasil dari lingkungan internasional yang lunak, tetapi juga mendapat dukungan dari mereka.

Kita harus ingat bahwa segala sesuatunya “selalu bisa menjadi buruk,” tambahnya. Dan adalah suatu kesalahan untuk berpikir bahwa stabilitas pasti akan datang. Dia mengatakan bahwa dalam menghadapi pandemi Corona dan resesi global, kawasan tersebut akan menderita karena intervensi asing, pemimpin otoriter, pembangunan ekonomi yang terdistorsi, ekstremisme, perang dan konflik sipil.

Laporan “menyedihkan” ini datang untuk menciptakan keputusasaan dan keputusasaan di negara-negara tersebut. Dan bahwa dengan hal itu harus menyerah pada rencana Amerika yang dilaksanakan oleh para penguasa dan jenderal, para agen kriminal. Tetapi bagaimana mungkin mereka memilikinya?! Umat, bertentangan dengan apa yang mereka inginkan, situasi yang begitu parah, dan tipu muslihat seperti itu. Hal ini akan  membangkitkan dan menghidupkan kembali umat dan menjadikan umat berupaya untuk menegakkan aturan sesuai dengan apa yang telah Allah SWT nyatakan yaitu dengan mendirikan kekhalifahan, yang akan menyapu setiap kehadiran Barat di negara-negara Muslim. Apakah mereka penguasa ataupun rezim. Dan bahwa apa yang dipraktikkan Barat terhadap Islam dan kejahatan terhadap Muslim adalah kegagalan beradab Barat di atas segalanya. Justru itu akan menjadi alasan kecepatan kematian peradaban Barat dan kecepatan penguburannya tidak disesalkan. []

Sumber : Masalah Alwaie Arab Tahun-35 Safar 1442 H /Oktober 2020 M, link berita http://www.al-waie.org/archives/article/15238