March 29, 2024

Beranda Islam

Terpercaya – Tajam – Mencerdaskan Umat

796 Siswa Bengkayang Putus Sekolah, Negara Wajib Tanggung Jawab

Oleh : Tri Marni (Sambas-Kalbar)

Angka putus sekolah di Kabupaten Bengkayang, terbilang tinggi. Untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja total ada 796 orang atau mencapai tiga persen. Persentase angka putus sekolah (di Bengkayang) capai 3 persen. Meliputi jenjang Paud, SD dan SMP. Demikian informasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono (kalbar.suara.com, 15/3).

Menurut Heru, program pendidikan kesetaraan menjadi solusi atasi putus sekolah di Kabupaten Bengkayang. Dulu ada paket A, B dan C. Tetapi, kini semua dianggap sama, dan dinamai pendidikan kesetaraan. Akhirnya ini dianggap sebagai solusi. Belum lagi ini akibat dari pandemi Covid-19. Menurutnya tidak semua siswa siap belajar daring, terutama di wilayah yang tak terjangkau jaringan dan listrik PLN.

Pendidikan dalam pandangan Islam merupakan hak bagi semua orang, tidak dibedakan antara yang kaya dengan miskin, laki-laki dan perempuan, besar ataupun kecil, semua sama. Tetapi karena sistem sekuler saat ini yang diterapkan membuat rakyat susah mendapat pendidikan yang layak.

Islam juga menekankan bahwa tugas negara adalah menyelenggarakan pendidikan secara komprehensif. Negara wajib menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, mulai dari kurikulum berbasis akidah Islam, sarana dan prasarana, pembiayaan pendidikan, tenaga pengajar profesional, hingga sistem gaji guru yang menyejahterakan. Termasuk menyelenggarakan pendidikan dengan biaya yang murah bahkan gratis.

Pada masa Khilafah Islam, telah banyak lahir generasi cemerlang yang unggul. Tidak hanya unggul dalam ilmu, sains dan teknologi, mereka pun sukses menjadi ulama yang faqih fiddin. Keseimbangan ilmu ini terjadi karena menjadikan Islam sebagai asas dan sistem yang mengatur bidang pendidikan.[]